Kamis, 04 Oktober 2012

Sepercik Kebanggaan dari Seonggok Prambanan


09 April 2012

Tepat sehari sebelumnya, ini perjalanan terjauhku semenjak satu minggu ini berada di jogja. Akhirnya bisa sampai juga di prambanan. Satu jam setengah perjalanan dengan Trans Jogja. Sayangnya Trans Jogja tidak memiliki jalur khusus. Jadi tidak bisa terhindar dengan yang namanya macet. Sebenarnya sih tidak jauh beda dengan naik bus biasa, bedanya Cuma angkutan ini tidak ada ibuk2 yang membawa sayuran dan segala macam benda dari pasar yang  menimbulkan bau tidak sedap yang bisa bisa membuat semua isi perut ini keluar. Aku tipe orang yang tidak kuat naik bus lama. satu jam di atas bus yang penuh sesak  pun sudah cukup membuat perut ini ingin mengeluarkan semua isinya yang tadi pagi ku makan. Dalam perjalan tadi aku sempat mual, sampai sampai aku berhenti sejenak di halte lain utk mencari udara.


Tapi menyenangkan juga jalan jalan dengan cara seperti ini, cukup dengan bayar 3 ribu kita sudah bisa keliling jogja. Ternyata jogja tidak terlalu besar, baru beberapa saat perjalanan aku sudah sampai saja di kabupaten Sleman, diluar kota jogja. Sebenarnya cukup menyedihkan juga jalan kali ini. selama di perjalan menuju Prambanan aku melihat orang ada yang pergi bersama keluarganya, pergi bersama teman2 dengan di iringan tawa yang membuat ku terkadang iri dengan mereka karena kali ini aku hanya pergi seorang diri. Dan yang paling menyebalkan dan paling membuatku jengkel adalah orang yag pergi bersama pacar nya, enak2 an saja dia mesra2 di tempat di tempat umum, berbegangan diatas bus, berfoto mesra di komplek candi tanpa sadar bahwa diantara foto mereka berdua ada sebuah patung aneh koleksi candi yang menemani mereka berfoto. Dan andaikan saja mereka berbuat hal yang semacam itu di sekitar kampusku pasti mereka susah dimarahi satpam dan di giring masuk ke ruang dekan.


Sesampai di pasar prambanan aku mencoba berjalan kaki menuju komplek candi, sekalian ganti olahraga karna sudah seminggu ini aku nyaris tidak bergerak sedikitpun karna tidak tau mau kemana dan akan pergi sama siapa. Aku menyusuri tepi tepi jalan yang rapi dan bersih di sekitar gerbang selamat datang kabupaten sleman. Di sepanjang jalang di sisi lain jalan raya bisa terlihat lapangan rumpu berwarna hijau yang di penuhi pohon pohon rimbun nyaris tapa sampah sedikitpun. Di balik sela-sela pohon yang menemani rumput rumput hijau mulai terlihat sedikit demi sedikit onggokan batu berwarna abu abu yang terlihat menjulang tinggi dari kejauhan. Dari kejauhan aku mulai memacu langkah untuk bisa sampai ke komplek candi Hindu  tertinggi di Asia tenggara tsb, tapi ternyata komplek candi ini sangat luas. Ketika aku akan akan memasuki gerbangnya aku mulai ngos ngosan dan kaki mulai pegal (inilah efek kalau sudah lama tidak olahraga), mana paginya aku juga belum sarapan.


Untuk mengisi tenaga aku memutuskan utk mencari makan terlebih dahulu, kebetulan diseberang jalan ada orang yang jualan gudeg, Satu porsinya sembilan ribu. Harga gudeg di jogja cukup bervariasi, mulai dari 7000 sampai 40.000 rupiah. Karna gudeg yang kutemukan kali ini cukup murah jadi kuputuskan saja utk menu makan siang ini adalah Gudeg. Gudeg merupakan makanan olahan dari buah nangka yang diolah khusus dengan santan kelapa yang menghasilakan rasa yang unik. Sedikit manis yang dihasilkan dari santan kelapa dan buah nangka yang diiris halus dan sangat lembut. Tampilan nya menyerupai gulai cubadak di padang yang sudah dipanaskan beberapa kali dan beberpa hari karna jumlah nya yang banyak dan tidak ada yang mau memakan. Biasanya gudeg ditemani oleh telur, ayam (biasanya ayam kampung) tahu maupun tempe. Minuman yang menemani makan siangku kali ini adalah Es Dawet. Hampir sama dengan cendol, tapi minuman ini lebih kerasa gula Arenya yang kental, manis, dan segarya yang berasal dari benda hijau hijau lonjong yang berbetuk sperti ulat (aku lupa namanya). Dan..... alahamdulillah , perutku pun akhirnya kenyang da siap utk menelusuri komplek candi parambanan.


Hari ini hari minggu, cukup ramai orang padang libur panjang ini. kawasan wisata candi prambanan ini cukup luas melewati pintu masuk saja aku belum bisa melihat kemegahan candi prambanan itu. Aku harus berjalan cukup jauh utk sampai di loket pembayaran tiket masuk kawasan candi. Aku merogoh kocek 30 ribu utk bisa masuk ke kawasan candi, cukup mahal memang. Tai itu akan terbayar lunas ketika kita memasuki komplek pelataran candi Prambanan. Dar jauh sudah telihat onggokan batu yang menjadi salah satu bukti kecil kejayaan Nusantara di masa lalu.
Inilah yang membuatku bangga menjadi orang indonesia. Kita memiliki nenek moyang yang luar biasa. Komplek  candi prambanan dikelilingi oleh banyak onggokan batu d sekitarya. Konon batu batu itu merupakan bukti kegagalan si pembuat candi yang tidak bisa membuat seribu candi dalam waktu semalam. Menurutcerita yang membangun candi ini adalah para jin awalnya aku tak percaya, tapi setelah kulihat langsung aku mulai berubah pikiran, bagaimana juga manusia pada zaman itu mebuat konstruksi yang nyaris presisi di masa itu.




Memasuki komplek candi utama kita bisa merasakan kembali ke masa lalu. Entah kenapa baru sekarang aku kulai bengga sebagai orang indonesia. Ternyata nenek moyang ku orang yang sangat luar biasa. Kebanggan itu berlanjut ketika aku mulai melihat satu persatu bangunan candi melihat detail arsitekturnya dan melihat detail detail oranamen yang sangat menakjubkan menurutku. Ada satu ornamen menarik menarik menurutku di candi ini, di salah satu ukiranya bisa dilihat bahwa di situ ada ornamen kecil seperti burunug kakatua, sangat jelas dengan jambulnya yang unik. Dan kurasa di ulau jawa tidak ada populasi burung kakatua.
Ada 8 candi utama di komplek ini. candi paling besar tidak bleh di masuki dengan alasan yang tidak aku tau dan di pagar. Di beberapa candi lainya di dalamnya terdapat beberpa patung, salah satu yang menarik adalah salah satu candi memilki patung sapi di dalamnya. Dan entah kenapa setelah memasuki tempat itu bulu kudukku jadi merinding. 


Sempat beberapa tahun lalu jogja di guncang gempa. Dan itu pun berdampak pada bangunan candi yang sudah mulai rapuh. Beberapa terlihat pada bangunan candi yag sudah tida asli lagi. Mungkin saja di gunakan sebagai penyangga keutuhan bangunan candi.




Kemegahan dan kerumitan konstruksi candi prambanan dapat di sekitar bangunan candi utama. Sistem konstruksi bisa di katakan menggunakan sistem engsel yang sangat rumit entah memakai benda apa manusia pada zaman dulu mengukir batu seperti itu. Batu ini di kaitkan satu persatu dengan sistem yang unik ( seperti mainan lego) disusun bagaikan puzle bertingkat yang sangat kokoh.
Ada banyak orang dari berbagai macam budaya datang kesini. Disini juga aku menemukan orang padang lainya selain diriku sejak aku berada di Jogja



Cuma dua jam aku berada di prambanan. Itu pun kuhabiskan dengan berfoto foto ria.

Makna perjalanan kali ini...


Ini lah pertama kali aku bangga sebagai orang indonesia. Nenek moyang kita adalah orang luar biasa. Klo menurut ku tidak ada bandinganya dengan amerika, Eropa, Jepang, China. Apalagi Malaysia. Indonesia mempunyai mempunyai ke unikan tersendiri yang tidak bisa di bandingkan dengan negara lain. Ini satu dari sekian banyak bukti kejayaan bangsa ini. bagaimana jika nantinya aku sudah melihat semua bukti ke unggulan bangsa ini. Sejarah nusantara membuktikan bahwa kita adalah bangsa pejuang. Bangsa yang dari dulu mempunyai karakter yang kuat, pekerja keras, semangat dan pantang menyerah. Bagaimana indonesia mempunyai berbagai macam kerajaan besar yang menguasai wilayah seluas Asia tenggara sekarang dan menjadi bahan tulisan bagi para petualang Eropa. Bagaimana indonesia melawan tekanan dari bangsa Asing selama ratusan tahun. Melepaskan diri dari cekalan bangsa yang ingin merampas harta kekayaan bangsa. Semua itu tidak akan bisa di lakukan oleh bangsa yang tidak punya semangat juang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar